Rabu, 28 Desember 2016

kisah sukses pembisnis

Kemunculan kue tradisional yang bermula hanya disajikan sebagai panganan saat tamu berkunjung, arisan, dan silaturahim antar kerabat ternyata dijadikan bisnis oleh sebagian masyarakat. Ternyata peluang tersebut digeluti seorang wanita kelahiran Sukabumi, Ibu Hanita, pemilik Toko Kue Irma. Pada 1980 Toko Kue Irma didirikan, meskipun saat itu hanya bisnis rumahan. Bekal dan warisan ilmu orang tua, membuat Ny. Hanita melanjutkan semangat ibundanya memulai bisnis kue tersebut.Perbekalan yang cukup membawanya percaya diri untuk terjun di dunia bisnis. Ternyata memang dahsyat efek dari pemasaran melalui mulut ke mulut, yang merupakan satu penentu kesuksesan atau kehancuran sebuah bisnis. Akan tetapi, dalam sejarah Toko Kue Irma, pemasaran cara ini menjadi pengubah besar dalam usahanya.

Toko yang berada di Jalan Gelong Baru Barat I No. 42, Tomang, Jakarta Barat  awalnya pun bukan berpusat pada kue-kue tradisional, melainkan pada penawaran 3 macam pastry, yaitu Pisang Molen, Chicken Pie, dan Saucys Broad yang disediakan untuk pesanan kecil. Permintaan ternyata cukup bagus. Pasar menerima dengan tangan terbuka. Kritikan dan masukan bermunculan, Toko Kue Irma pun menggali daya kreasi menuju ke bisnis kue-kue tradisional. Pemasarannya meningkat, dari instansi pemerintah, acara perkantoran, ulang tahun, gathering, dan lain-lain. Sampai saat ini, Toko Kue Irma mampu menjajakan puluhan macam kue tradisional, seperti gorengan, aneka kue basah, jajanan pasar, dan kue ala Barat lainnya, seperti pastry, roti, kue kering, cake, dan snack.

Sukses yang selama ini hanya mimpi, kini sudah dalam gengaman tangan. Hingga kini toko yang memasang brand dari salah satu anak kandungnya, Irma, per hari bisa mencapi stok 1200 buah dari puluhan ragam kue tradisional. Tidak hanya itu, toko ini mampu mempekerjakan 110 karyawan untuk 5 outlet-nya. Lima outlet itu berada di kawasan kampus Trisakti, Departemen Keuangan, Kemanggisan, Pesanggrahan, dan Tomang. Kesuksesan tidak hanya itu, tercatat dalam rekor MURI, pada 2005 Toko Kue Irma berhasil meraih penghargaan setelah berhasil membuat Roti Buaya, kue khas Betawi, sebesar 5,6 meter bersama IWAPI dan IKABOGA.Kendala Tetap Ada. Meskipun kesuksesan dalam genggaman, kendala tetap ada baik dari dalam maupun dari luar. Bisnis ini memang masih berjalan dengan menggunakan tenaga manusia. Tentunya kekuatan manusia dapat naik turun. Namun, sistem standardisasi yang menjadi acuan, rasa dan bentuk diantisipasi tidak berubah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar